KTM Harus Pertimbangkan Masa Depannya Tanpa Acosta
Kilasotomotif.id – Baru-baru ini, media olahraga mengangkat wacana serius: bahwa KTM — tim pabrikan motor asal Austria — harus mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan besar berpisah dengan pembalap muda berbakatnya, Pedro Acosta.
Meskipun kontrak Acosta dengan KTM berlaku hingga akhir musim 2026, sejumlah faktor — dari performa motor, masalah finansial perusahaan, hingga ketidakpastian jangka panjang — membuat masa depan kemitraan ini berada di ujung tanduk.
Kondisi KTM Saat Ini:
- KTM tengah menjalani restrukturisasi finansial yang signifikan. Perusahaan induknya telah diambil alih oleh investor eksternal (Bajaj Auto), yang menyebabkan perubahan besar terhadap prioritas dan strategi perusahaan, termasuk divisi MotoGP.
- Situasi ini menimbulkan ketidakpastian terhadap kelanjutan proyek balap, termasuk pengembangan motor dan kesiapan tim untuk bersaing di level tertinggi.
Ketidakpuasan Pedro Acosta:
- Meskipun Acosta menyelesaikan musim 2025 MotoGP dengan hasil lumayan — finishing P4 dan beberapa podium — ia sendiri menyebut musim ini sebagai “wasted year” karena tidak berhasil mendapatkan kemenangan yang dicita-citakan.
- RC16, motor pabrikan KTM, masih dianggap oleh banyak pihak belum mampu memberikan konsistensi performa yang sesuai ekspektasi pembalap dengan aspirasi tinggi seperti Acosta.
- Direktur olahraga KTM, Pit Beirer, mengakui bahwa KTM “running low on time” untuk meyakinkan Acosta agar tetap bersama mereka setelah kontrak usai.
- Karena itu, meskipun saat ini hubungan belum berakhir, KTM dinilai harus mulai menyiapkan skenario alternatif tanpa Acosta — demi melindungi proyek jangka panjang mereka.
Jika Acosta benar-benar hengkang, beberapa hal penting akan terjadi:
- Kehilangan Rider Bintang & Masa Depan Proyek: Acosta bukan sekadar pembalap — dia adalah simbol harapan jangka panjang KTM di MotoGP. Melepaskannya bisa melemahkan citra KTM sebagai tim kompetitif.
- Tantangan Rekrutmen: Mencari rider pengganti dengan talenta dan potensi seperti Acosta — ditambah kebutuhan untuk menarik pembalap top — bukan hal mudah, terutama dalam situasi finansial dan kompetisi ketat.
- Kerentanan Proyek MotoGP: Dengan ketidakpastian finansial dan restrukturisasi, kehilangan pembalap top bisa memperburuk posisi KTM dalam persaingan, baik secara performa maupun daya tarik sponsor.
- Musim 2025 berakhir dengan pencapaian terbaik KTM dalam beberapa tahun terakhir: podium, konsistensi hasil, dan finis P4 untuk Acosta.
- Namun, hasil ini dinilai belum cukup untuk menambal ketidakpuasan dan kekhawatiran Acosta atas potensi juara — terutama ketika regulasi MotoGP akan berubah di 2027, dan KTM perlu menunjukkan progres nyata untuk mempertahankan talenta mereka.
Kondisi saat ini membuat Red Bull KTM Factory Racing berada di persimpangan: apakah mempertahankan pembalap muda berbakat tetapi dengan motor dan struktur tim yang belum optimal — atau menyiapkan diri untuk perjalanan baru tanpa sosok Pedro Acosta.
Langkah bijak sekarang bagi KTM, menurut analis — termasuk penulis artikel asal — adalah mulai merencanakan skenario “masa depan tanpa Acosta”. Baik untuk melindungi stabilitas tim, menjaga reputasi, maupun meminimalkan dampak buruk jika perpisahan memang terjadi.
Tentu saja, keputusan akhir masih akan sangat bergantung pada dua faktor utama: komitmen teknis dan finansial KTM untuk memperbaiki performa RC16 — serta keputusan Acosta sendiri soal apakah ia melihat masa depan di tim dengan potensi naik turun, atau mencari peluang kompetitif di tim lain.

